Wednesday, December 26, 2018

Monday, December 17, 2018

Tuesday, December 11, 2018

Sunyi



Rembulan bersembunyi dibalik cemara malam.
Meranggas daun tak berangin beringsut larut.
Nyamuk usil terus bersenandung lapar.
Diusik tokek kurus memutar jeriau samping.
Kesal risau semakin menggunung.
Menggores sayap tipis menusuk nurani.
Sakitnya tak seberapa, gatal menggapai pagi. Menyandar di tonggak tua mengikis gatal.
Kepada siapa rindu ditumpahkan.
Terhuyung malam menerawang luas. Dibawa hanyut arus redam sendiri.
Malam berselimut sepi, sunyi.

Friday, December 7, 2018

Motif Sajamba makan


Ragam hias Minangkabau, Motif Sajamba makan. Falsafahnya tertuang dlm pepatah sbb:
Sadanciang bak basi, saciok bak ayam. Tabang sapulun, hinggok sacakam. 
Salapiak duduak,  sajamba makan.Artinya: Etika hidup dlm masyarakat, selalulah bekerjasama, saling tenggamg rasa dan menghormati,  seiya sekata. Tidak boleh terburu-buru dan atau mementingkan diri sendiri.

Monday, December 3, 2018

INGIN SENDIRI

Gambar terkait

Sendiri aku ditemani rembulan.
Memeluk malam sunyi tertahan.
Jauh sendiri tak berteman.
Di malam gelap  bersenandung bayang.

Sayang, biar aku dikurung sepi sendiri.
Dikubur susah takkan menyusahkan.
Dalam  rindu berselimut bening.
Sendiri, piluku tergadai murah.
Dipendam rindu sendiri dalam susah.
Biarlah aku sepi bersama mimpi.
Pergi jauh menepi sendiri.
Aku ingin sendiri.
Sepi, sunyi, sendiri

By A.M. Y Datuak Garang

Sunday, December 2, 2018

MALIN KUNDANG ANAK PERKASA

Gambar terkait


Dibalik legenda si durhaka cerita yang lain.
Belum diungkap ke pusaran zaman now.
Membulat tekat bujang melarat mengarungi samudera luas.  Laut lepas tak bertepi. Si miskin bermimpi asa dalam ganas lautan hidup. Terpanggang, terhuyung, terhempas, bangkit dan terus  berlari. Menembuas badai meneruka gelombang. Ia nekat meninggalkan melarat hidup dan miskinnya emak.

Bujang terus menyeruak lorong hidup yang sempit. Mencari hakikat yang tak kunjung berujung. 
Tak kenal lelah Malin terus melangkah, menggapai impian, entah kapan tercapai.
Memang,  tak semudah membalik telapak kaki. Malin tegak menerawang hari. Siang dan malam diseruak seorang diri. Lika-liku hidup membawa bujang menebas belantara ganasnya dunia.

Pada masanya nasib berkata lain,merubah sangka orang banyak. Dibalik ganasnya siang kejamnya malam. Takdir mengantar Malin ke puncak harap. Malin sampai dipucuk buritan mimpi. Tak ada yang tahu perjuangan Malin  disisi yang lain.
Bila Dia berkehendak,  Jadi maka Jadilah.
Malin Kundang anak Perkasa.

By: A.M Y. Datuak Garang

Thursday, November 29, 2018

DUA EKOR KELEDAI




Dua Ekor Keledai Tersebut kisah dahukala, ada dua ekor keledai yang berbeda nasib. Suatu hari kedua keledai ini disuruh tuannya mengantarkan barang ke suatu tempat. Keledai pertama disuruh membawa sekarung rumput kering dan keledai kedua membawa sepeti uang. Keledai pertama patuh dan menurut saja apa yang diperintah tuannya, sedangkan keledai kedua timbul rasa angkuh dan sombongnya. Biasanya kalau diberi tugas yang tidak dia sukai keledai kedua ini akan mengomel, dan kalau diberi tugas yang dia suka akan sombong. Saat ini keledai kedua sedang senang dan sombong karena tugasnya membawa uang.
Keledai kedua berjalan dengan gembira sambil mengguncang-guncang lonceng yang tergantung di lehernya. Lonceng tersebut mengeluarkan suara yang keras sehingga terdengar kemana-mana. Suara lonceng tersebutpun terdengar oleh sekelompok orang jahat atau penyamun. Penyamun mengikuti dari belakang jalan keledai kedua sambil memperhatikan barang bawaanya. Mengetahui barang yang dibawa adalah uang, maka timbul niat jahat penyamun itu. Tiba di suatu tempat yang lengang penyamun mendahului dan menghentikan jalannya. Keledai kedua menjadi takut dan penyamun langsung merampas semua uang bawaannya. Setelah itu penyamun berlari, menghilang di balik semak belukar, dan keledai kedua berjalan menuju tempat yang disuruh tuannya dengan rasa yang sangat takut.

Sesampai di tempat tujuan keledai pertama terkejut melihat keledai kedua datang terlambat dan tidak ada lagi bebannya. Dengan terbata bata keledai kedua berkata "beruntung kamu aman di jalan, sedangkan bawaanku telah habis dirampas penyamun".Keledai pertama menjawab "sabarlah kawan, walaupun uang kamu habis, namun kamu masih selamat, tidak diapa-apakannya. Lain kali saya berharap kamu jangan sombong lagi". Dijawab keledai kedua "iya sahabatku yang baik, aku minta maaf dan berjanji tidak akan sombong lagi".

Cerita ini patut menjadi perhatian kita, supaya jangan bersifat angkuh dan sombong terhadap kawan. Orang sombong tidak baik akan banyak musuhnya serta dibenci oleh Allah. Semoga anda yang membacanya dapat menceritakan kepada anak cucu dan murid-murid, serta menarik hikmahnya untuk memperbaiki sifat buruk yang mungkin ada pada diri kita masing-masing. Aamiin.

Wednesday, November 28, 2018

Kaligrafi Allah


Maha Indah, cat minyak diatas canvas.
Ukuran 80 x 70 cm, 
Harga : Rp 7.000.000,- nego




Tuesday, November 27, 2018

Kaligrafi Al-Fatihah


Galeri seni ini menyediakan lukisan kaligrafi kontemporer.
Al Fatihah, cat minyak diatas canvas, ukuran 100 x 100 cm,
Rp 10.000.000,- termasuk ongkos kirim (Indonesia).

Untuk pemesanan bisa langsung hubungi: